Majas umumnya digunakan dalam penulisan karya sastra seperti puisi dan prosa.

Yang umumnya digunakan untuk mengungkapkan atau menyampaikan sindiran secara halus.

Walaupun digunakan untuk menyatakan sindiran halus, pada penerapannya kalimat yang digunakan masih terdengar manis tetapi sebenarnya memiliki maksud yang kasar.

Selain itu, majas ironi juga dapat dikelompokkan menjadi majas pertentangan.

Hal ini dikarenakan cara penyampaian sesuatu itu bertentangan dengan maksud atau makna sebenarnya.

Selain majas ironi, masih ada majas lain yang termasuk dalam kategori majas sindiran.

Dia hadir saat acara sudah usai dan semua tamu undangan telah bubar.

Tidak ada satu pun nasehat dan perintah orang tuamu yang kamu patuhi.

Hampir setiap hari orang tuanya mendapat pengaduan dari pihak sekolah tentang perilaku Yudi.

Keadaan pekarangan dan sekeliling rumah itu seperti rumah yang tak berpenghuni.

Terbukti dengan beberapa kali mereka mengklaim menjadi pemilik dari kebudayaan yang nyata-nyata adalah milik Indonesia, sebut saja Reog Ponorogo, rendang, batik dan masih banyak lainnya.

Tak berhenti disitu saja, bahkan mereka dalam beberapa kesempatan juga merebut wilayah atau pulau yang sudah jelas bagian dari NKRI.

Entah kapan mereka akan berhenti melakukan tindakan yang dapat merusak hubungan baik dua negara yang satu rumpun ini.

Tak usah terlalu memaksakan diri untuk menangis terisak-isak bahkan satu tetes airmata pun tak ada.

Hanya anak-anak orang kaya saja yang ia terima sebagai temannya.

Setiap kali memberikan bantuan selalu kau pamerkan pada orang banyak.

Sama halnya seperti kuku anak kecil yang habis bermain lumpur.

Suara dan apapun yang kau lakukan membuat ku tak bisa konsentrasi belajar.

Sekian banyak barangku yang ia pinjam, tak satupun kembali padaku.

Padahal sebenarnya bertujuan untuk mengejek dan merendahkan sesuatu atau lawan bicara.

Semoga artikel contoh majas ironi lengkap dalam kalimat yang dibahas di atas bermanfaat bagi pembaca.

Contoh Karya Ilmiah Tentang Sampah